22.4.06

Sepakbola itu zat adiktif

Sudah hampir 3 bulan lamanya gue ga main sepakbola semenjak gue jatuh sakit awal tahun ini. And you know what. Itu sangat menyiksa. Saat-saat itu di kampus memang lagi sepi-sepinya turnamen. Gue bukannya ga berusaha. Dua kali gue berencana ikut main bola bareng anak2 indomanutd (supporter Manchester United Indonesia). Tapi semuanya gagal.

Yang pertama. Rencana untuk ikut partisipasi tanding bola lawan kru2 TV7 di senayan gagal karena kesalahan gue dalam membaca jadwal. Harusnya hari sabtu tapi gue malah datang rabu depannya. Walhasil ketika datang ke senayan lapangan kosong melompong. Sakit.

Yang kedua. Udah janjian ama anak2 untuk main hari minggu siang di Kelapa Gading. Setelah sampe sana kok sepi. Gue sms Arie (koordinatornya). Dia bilang sorry banget ga jadi karena ternyata anak2 banyak yang ga bisa. Ngelus2 dada.

Alhamdulilah seminggu ini di kampus ada turnamen futsal lagi. Yak gairah kembali menggelora. Tim dengan nama "Santai " yaitu gabungan dari anak2 prodi gue (Sistem Informasi) dengan beberapa anak MIPA dan Agri berhasil menembus final atas kemenangan susah payah 1-0 melawan FORSA (Federasi Olahraga UIN).

Not bad kan. Walau dengkul kiri kanan gantian korengan dan badan yang pegal2 karena waktu pertandingan yang padat, hati tetap riang gembira. Semoga senin nanti kita bisa main bagus lawan tim " aduh lupa namanya " di final.

Abis turnamen ini, awal mei ini langsung ada turnamen lagi. BEMF Saintek bikin Dekan Cup. Well sangat menyenangkan. Sepakbola itu memang zat adiktif.

No comments: